Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Telnologi untuk Anak-anak, Berkah atau Petaka?

Semenjak pandemi, pendidikan yang awalnya tatap muka harus beralih  melalui internet. Anak SD yang sebelumnya mungkin tidak memiliki gawai pun kini menghabiskan waktunya dengan gawainya. Di suatu sisi, sebagai generasi penerus bangsa, untuk menghadapi masa depan yang serba digital, siswa dituntut untuk terus memahami teknologi yang ada. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan potensi, serta memajukan bangsa melalui teknologi. Di sisi lain, kini melihat anak SD yang kecanduan gawai merupakan hal yang biasa. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk  bermain tiktok, maupun game online. Bahkan, mungkin kita sering meliihat anak justru lebih mengenal karakter game dibanding para pahlawan. Yang lebih miris, ketika ada orang tua yang mencoba memintanya untuk istirahat dari bermain gawai, mereka justru marah, dan membentak. Tak lagi memperdulikan soal adab. Kecanduan, mungkin. Anak yang usianya masi belum memasuki masa remaja sudah tak dapat lagi lepas dari gawainya. Mereka seperti hancur

Budaya Korupsi di Indonesia

Meskipun pandemi melanda dunia, termasuk Indonesia, dan menyebabkan keterhambatan di berbagai sektor. Namun sayang, becana dunia yang membuat  banyak masyarakat kehilangan keluarga dan pekerjaaan ini tak membuat para koruptor berhenti.  Menurut ICW, pada tahun 2020, dari 444 kasus korupsi, 107 di antaranya merupakan kasus korupsi dana Covid19. Yang lebih membuat miris, nyatanya, dari 2016 hingga 2020, terus terjadi tren peningkatan kerugian negara akibat kasus korupsi. Miris memang, melihat rakyat kesusahan, para elit menimbun kekayaan. Seakan korupsi sudah menjadi budaya yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa ini. Harus kita akui, memang korupsi tanpa nurani sudah ada bahkan sejak zaman belanda. Bila kita tarik sedikti, ke zaman pembangunan jalan Anyer-Panarukan, kita akan melihat bagaimana elit pribumi menggelapkan dana untuk kepetingannya.  Menurut VOI, Danedless tidak benar-benar memperkerjakan para buruh tanpa upah. Dia mempersiapkan bayaran untuk buruh. Ditemukan sebuah catat