Langsung ke konten utama

Need-Know-How-Solve: Problem (2) Jumlah Tukang Cukur Rambut Pria di Bandung

Halo, Bismillah Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Kembali lagi dengan saya, Risqi Firdaus. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahasa sedikit tentang penyelesaian masalah dengan Need-Know-How-Solve. Untuk memudahkan, kita akan melakukan studi kasus pada permasalahan jumlah tukang cukur rambut pria di bandung.


Need:

Jumlah kios cukur rambut pria di Kota Bandung.

Know: 

Menurut sensus penduduk tahun 2020 yang dilakukan oleh BPS, jumlah penduduk Kota Bandung pada tahun 2020 ialah 2,5 juta warga. Dalam publikasi yang sama, BPS menyatakan perbandingan penduduk berdasarkan gender berada di angka 1:1. 

Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, pada tahun 2018, terdapat 51 ribu perantau yang mengadu nasib di Kota Bandung. Peningkatan per tahunnya juga sangat kecil, yakni berkisar di angka 0,006 persen. 

Menurut Elmira, rentang waktu ideal memotong rambut pendek (umumnya pria) ialah 4-6 minggu sekali. 

Mengutip dari Replubika, sebuah kios barbershop dapat memiliki rata-rata 30 pelanggan per hari.

How:

Supplay keberadaan tukang cukur dipengaruhi oleh demang yang ada. Untuk menentukan demand perlu kita hitung jumlah total pria yang tinggal dibangung. Total pria yang tinggal di Bandung dapat ditentukan berdasarkan jumlah pendatang(JT) dan penduduk(JK).

Menghitung kemampuan supplay. Kemampuan supplay didapatkan dari total demand (TD) dibagi hari rentang rata-rata memotong rambut(RP)dan rata-rata pelanggan babershop per hari(PH).

Solve:

Berikut adalah perhitungan berdasarkan demand per hari, jumlah barbershop di Kota Bandung.

Jadi menurut hematku, jumlah kios barbershop pria di Kota Bandung berkisar di angka 1238 kios.

Terima kasih sudah membaca. Wassalamualaikum.

Muhammad Risqi Firdaus - 16520456

Daftar Pustaka:

Bandung, B. K. (n.d.). Jumlah Penduduk Kota Bandung Berdasarkan Gender. Retrieved from Open Data Bandung.

Disdukcapil Kota Bandung. (2018). Jumlah Pendatang Kota Bandun Tahun 2018. Bandung: Disdukcapil.

Elmira. (2019, Agustus). Jarak Ideal untuk Memotong Rambut Berdasarkan Kondisinya. Retrieved from Liputan 6: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4042525/jarak-ideal-untuk-memotong-rambut-berdasarkan-kondisinya

Replubika. (2020). GELIAT USAHA PANGKAS RAMBUT DI TENGAH PANDEMI. Republika.

 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

LeetCode (70): Permasalahan Menaiki Tangga

image source: liputan6 Seperti biasa, setiap pagi, aku mencoba untuk mengerjakan persoalan atau problem yang disediakan oleh Leetcode, sebuah website kumpulan persoalan yang biasanya diujikan pada technical test  ketika ingin melamar pekerjaan atau magang. Namun, kemarin, aku menemukan sebuah persoalan unik yang berjudul Climbing Stairs. Yang membuat persoalan ini unik bukan tingkat kesulitannya, melain sebagaimana tricky penyelesaiannya. Berikut persoalan Climbing Stairs dari LeetCode.  Seseorang bisa menaiki tangga dengan naik satu anak tangga atau langsung menaiki dua anak tangga sekaligus. dalam menaiki tangga, bisa saja dapat banyak kombinasi cara menaiki tangga. Jika terdapat tangga setinggi n anak tangga. Tentukan banyak cara menaiki anak tangga.     Bila Anda diminta untuk menyelesaikan ini, bagaimana kah cara Anda menghitungnya? Sejatinya, ada banyak cara menyelesaikan permasalahan ini. Namun, dalam komputasi, jawaban terbaik disajikan dalam cara termalas atau nilai kompleksit

Sebuah Catatan Semester III dan 2021

Grafik pengunjung blog [Mungkin mengandung kata kasar, dan menganggu]  Katanya " Orang yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari kemarin, orang merugi adalah yang hari ini tak lebih baik dari hari kemarin, sedangkan orang celaka adalah yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin". Begitulah gambaran awalnya, mungkin kalo dievaluasi. Muncul pertanyaan besar, kiranya di manakah posisi Risqi sekarang? Jika boleh jujur, menurut penulis, Risqi sekarang ada di titik celaka. Ya, yang hari kemarinnya masih lebih baik dari hari ini. Baik dari spiritual, moral hingga akademik. Sudah banyak teman ia minta saran, tapi rasanya sama saja. Sepertinya beda saja, dulu dua amat rajin membuat artikel machine learning di blog, mencoba hal atau teknologi baru, ikut hackathon dan lomba, tapi sekarang progressnya macet, liburan diisi dengan hal tak bermanfaat. Bukannya tak bersyukur, memang kadang dalam mengevaluasi diri perlu disadari dan diakui bahwa DIRIMU S*MPAH. Orang berkata, banya

30 Jam 3 Orang 1 Produk

 Mungkin, artikel ini berjudul 30 jam, tapi cerita yang kubawakan mungkin akan lebih panjang. Cerita tentang perjalan membuat Workoutin (ini link copyannya). Walau masi jauh dari sempurna. Namun, perjalanan ini cukup menarik buat aku critain. Ini merupak first time masuk final lomba nasional, ya meskipun belum juara 1 :"), but hamdallah. Berawal dari sebuah informasi lomba di notion. Ya, awalnya aku kurang berminat, karena takut, dan banyak hal lain. Namun, aku sadar, kalo aku tetep di state ini, ga mau bergerak, mana mungkin berubah? Cerita pun berawal dari pencarian tim. Aku tidak begitu saja mendapat tim. Beberapa kali mendapat penolakan. Hingga akhirnya terbentuklah, Risqi, Yandy, Helmi, alias Gak Ada Ide. Aneh memang, berawal dari kebingungan memberi nama, kami pun akhirnya memberi nama "Gak Ada Ide" karena memang ga ada ide untuk nama tim. Setelah mendaftar, bisa dibilang, kami cukup santai dengan lomba ini. Kami tidak menarget sedikitpun.  Saking santainya, mungki