-- Pendahuluan
Haloo guys, kembali lagi bersama ku di post-an kesekian ku ini. Kali ini aku tidak sendiri loh, aku bersama teman kelompokku yaitu ada Juan Kevin dan Risqi Firdaus. Kami dari kelompok 9 Kelas PRD 20. Kami akan membahas masalah mengenai air bersih di daerah Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Kondisi air bersih disini terkadang mengalami masalah, yaitu bisa saja tiba-tiba mati dan mengeluarkan air yang kotor. Kondisi ini juga bisa diperparah jika daerah sekitar sedang dilanda banjir. Terkadang di beberapa tempat di lingkungan ini juga kekurangan untuk mendapatkan air bersih. Kasus ini menarik bagi kami untuk dibahas karena kebutuhan air bersih ini sangat penting bagi masyarakat, contohnya untuk memasak, mencuci, mandi, minum, dan berbagai kegiatan yang membutuhkan air bersih. Kasus ini juga menarik karena masih banyak sebagian masyarakat yang kekurangan air bersih.
Menurut Lestari, et al., penelitian dengan metode sampel acak yang mereka lakukan menunjukkan, ada beberapa parameter kondisi air yang tidak memenuhi standar baku, yakni parameter bau, rasa, dan besi pada sampel air sumur 4, 12, dan 19. Parameter besi untuk sampel 4 yaitu 1,74 mg/L, sampel 12 yaitu 1,998 mg/L, dan sampel 19 yaitu 1,178 mg/L.
Berdasarkan data tahun 1999, pH air hujan di daerah Gunung Putri mencapai angka 5, dan terus menurun dalam beberapa tahun. Air hujan yang masuk ke tanah inilah yang kemudian turut mencemari kondisi tanah di daerah Gunung Putri. Hasil penelitian kondisi air menunjukkan bahwa air hujan mempengaruhi kondisi air tanah di daerah tersebut. (Iryani, 2002).
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2007, dari 6 sungai yang ada di Kabupaten Bogor, hanya 2 di antaranya yang memiliki kualitas air di kelas III. Bahkan, salah satu sungai, yakni Kali Baru, memiliki kualitas air di luar kelas yang ada, atau terlampau tercemar. Dari 432.444 sarana yang ada, dilakukan pemeriksaan terhadap 53.199 sarana air bersih dan diperoleh risiko tingkat pencemaran sarana air bersih amat tinggi 7,27%, tinggi 12,42%, sedang 30,54% dan 49,77 rendah. Hal ini bisa terjadi karena baru 39% yang memiliki jamban dan septictank, sedangkan 61 % masih belum memiliki sarana pengelolaan limbah domestik.
-- Need
Solusi yang dibutuhkan dalam penyelesaian air bersih di dalam lingkungan Gunung Putri, Bogor.
-- Know
Kondisi air bersih di lingkungan Gunung Putri, Kabupaten Bogor terkadang mengalami masalah air kotor dan mati air. Kondisi ini kadang diperparah jika terjadi banjir, karena air akan kotor dan mati secara mendadak.
-- How
Membuat matriks etika penyelesaian. Pada permasalahan yang kompleks sangat memungkinkan banyak opsi untuk menyelesaikannya. Setiap opsi harus ditimbang secara objektif, agar hasil yang diperoleh maksimal. Oleh karena itu diperlukan matriks etika penyelesaian untuk mendapat jawaban paling optimal.
Kami akan mencari teknologi atau solusi yang bisa mengatasi masalah ini untuk mengubah air yang kotor menjadi air bersih. Ini akan diutamakan juga ketika lingkungan sedang terkena banjir. Karena ketika terkena banjir, orang-orang sangat membutuhkan air bersih. Selain itu, teknologi atau solusi yang akan kita cari juga akan berguna bagi tempat-tempat yang masih kurang distribusi air bersihnya di lingkungan sekitar.
Menurut, Said, et. al., 1996, salah satu cara mereduksi tingkat pencemaran pada air ialah dengan melakukan penyaringan metode up-flow. Metode ini dapat mereduksi zat kimia seperti mangan, ferum pada air. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk penjernihan air. Bahan-bahannya ada pipa, pasir sungai atau pasir silika, batu(ukuran 2-3cm), sumbatan, bak penenang(terbuat dari beton cor) ,dan bak penyaring(terbuat dari beton cor). Dengan bahan bahan ini dapat dibuat sebuah solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan air bersih ini yang akan dibahas pada bagian solve.
-- Solve
Opsi untuk matriks
Membuat filter khusus air
Menutup industri/pabrik di sekitar
Biarkan hidup dengan air kotor
Memakai bahan kimia untuk membersihkan air
Pindah rumah
Laporkan ke pemerintah setempat
Menurut Budi Husodo, et al., (2017), dalam Proposal Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Penyediaan Air Bersih di Sekolah dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Desa Cukanggenteng, untuk menyelesaikan permasalahan ini dapat digunakan filter dengan metode up-flow. Bahan penyusun filter dapat diambil dari benda di sekitar kita. Bahan dan cara yang mudah ini dipilih sehingga mudah diaplikasikan oleh semua orang.
Sebagai media,pipa dipilih karena fleksibel dan mudah digunakan. Berhubung lahan yang tersedia cukup sempit, media yang digunakan harus aplikatif dan fleksibel sehingga dapat memanfaatkan ruang yang ada secara maksimal. Oleh karena itu, untuk menghemat tempat, pipa dapat dipasang pada tembok.
Pipa yang terpasang bagian bawahnya dihubungkan dengan sumber air dan bagian atasnya dengan kran sebagai output. Agar penyaringan maksimal susunan bahan penyaring sangat perlu diperhatikan. Saringan terdiri atas beberapa tingkatan dengan kerapatan bervariasi yang cenderung semakin rapat semaikin ke atas filter. Urutan bahan penyaring yang tepat ialah, batu kali, kerikil, baru kemudian pasir. Sisakan tempat pada bagian atas sebagai media penampung air yang telah difilter.Untuk hasil yang lebih maksimal, dapat diterapkan metode dengan beberapa fase proses. Fase pertama pengendapan, dapat dibuatkan bak pengendapan sebelum air masuk ke dalam filter pertama. Setelah diendapkan air difilter dua kali.Setelah terfilter dua kali secara maksimal barulah air dapat ditampung di bak hasil.
-- Daftar Pustaka
[1] Bisowarno,Budi Husodo,dkk.2017. Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Penyediaan Air Bersih di Sekolah dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Desa Cukanggenteng.Bandung:Universitas Katolik Parahyangan http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/4759/lpmsc9_Budi%20Husodo_Penerapan%20Teknologi%20Tepat%20Guna-p.pdf?sequence=1&isAllowed=y
[2]Yuliani,Nia,dkk.2017.Kualitas Air Sumur Bor di Perumahan Bekas Persawahan Gunung Putri Jawa Barat.Makalah.Dalam:Seminar Nasional dan Gelar Produk di UMM 17-18 Oktober 2017
[3]Iryani, Ani. 2002. Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Kualitas Air Sumur Studi Kasus : Air Sumur Penduduk Wilayah Industri Cibinong - Citeureup - Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa - Barat.Depok:Universitas Indonesia http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-report/article/view/1199
[4]LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2007.Bogor:Pemerintah Kabupaten Bogor https://nebulasolution.net/pustaka/images/docs/SLHD%20KAB%20BOGOR.pdf
Komentar
Posting Komentar