Bismillah, Assalamualaikum semua.
Inget gak si? Minggu lalu aku pernah bagiin sebuah ide, yang bisa dibilang gila, tentang sistem pengolahan air terintegrasi. Nah, pada kesempatan kali ini, aku bakal bahas sedikti mengenai tugas kelompok tersebut.
Pada kesempatan kali ini, aku bakal sampaikan mengenai standar apa aja si, yang musti diterapin pada sistem tersebut. Sebelum masuk lebih dalam, kita bakal breakdown dulu, ada apa aja si di sana? Yang pertama dan pasti ada sistem penyaringan dan pemurnian air. Kedua, ada sistem otomatis, sensor kualitas air. Terakhir, ada IoT, sistem terintegrasi manajemen sumber daya air.
Kenapa si harus ada standardisasi? yang jelas agar produk yang dihasilkan dapat terjaga. Lebih lagi air bersih merupakan produk primer manusia. Jadi, kita harus memastikan semuanya aman.
Selain itu, dengan adanya standardisasi, sistem ini dapat diaplikasikan dan dikembangkan di tempat lain. Kok bisa? karena sudah ada standar minimumnya sehingga apa yang didapat akan memiliki kualitas yang sama. Oke, tanpa berpanjang tulisan lagi, lesgo kita cek ada apa aja si??
1. ISO 9001:2015
ISO 9001:2015 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Kenapa si kita perlu manajemen mutu? yang jelas karena kita harus bisa memastikan bahwa mutu atau kualitas air yang dihasilkan benar-benar aman dan terjamin.
2. ISO 24510, ISO 24511 dan ISO 24512
Tiga ISO di atas adalah standardiasasi untuk pengolahan air minum. Diharapkan dengan pengaplikasian tiga standar di atas, pengolahan air yang dilakukan dapat sesuai dengan standar air minum, sehingga air aman utnuk digunakan utamanya untuk air minum.
3. ISO 46001:2019
ISO 46001:2019 merupaka standar manajemen untuk efisiensi air. Kita ketahui bahwa air merupakan sumber daya utama bagi manusia penggunaan air dalam skala masif tanpa adanya manajemen yang tepat akan menajdikan sumber daya air sia-sia, dan parahnya tidak efisien dan tepat sasaran. Oleh karena itu, diperlukan standar utnuk menejemen standar efisiensi pengolahan air.
4. ISO 6461
ISO 6461 merupakan standar untuk pemrosesan air dengan membran penyarin untuk menemukan clostridia dan mengurang organisme sulfit pada air. ISO ini dipakai sebagai dasar standardisasi penyaringan air karena pada pemurnian air yang kita gunakan, kita menggunakan teknik filtrasi.
5. SNI 6774:2008
Standar ini merupakan revisi dari SNI 19–6774–2002. Standar ini menetapkan perencanaan unit paket instalasi pengolahan air yang mencakup ketentuan-ketentuan mengenai kriteria perencanaan, air baku, kapasitas instalasi, unit operasi, struktur dan bahan serta cara pengerjaan untuk mendapatkan unit instalasi pengolahan air yang optimal.
6. SNI DT 91-0005-2007
SNI DT 91-0005-2007 merupakan Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air. Standar ini menetapkan kualitas air sercara umum sebagai kontrol system.
7. SNI DT 91-0003-2007
SNI DT 91-0003-2007 merupakan standar tatacara pengoprasian dan pemeliharaanm unit paket isntalasi pengolahan air. Dengan adanya standar ini diharapkan kualitas unit pengolahan dapat terjaga, dan sistem dapat menjafga kualitas produk secara terus menurus tanpa mengalami dekresi berarti.
8. SNI ISO/IEC 19637:2016
SNI ISO/IEC 19637:2016 merupakan standar yang mengatur kerangka kerja pengujian sensor. ISO/IEC 19637:2016 memberikan perincian mengenai: - kerangka kerja pengujian untuk uji kesesuaian dari jaringan sensor heterogen, - layanan umum antara manajer uji (TMR) dan agen uji (TA) dalam kerangka kerja pengujian, dan - pedoman untuk membuat platform pengujian dan memungkinkan pengujian untuk protokol jaringan sensor yang berbeda. Dengan adanya sensor ini diharapkan prediksi dari sensor bisa sesuai dengan standar minimal dan terjaga.
Sekian dulu, terima kasih sudah membaca. Maaf banget banyak kekurangannya semoga bermanfaat. Jika ada kesalahan sabi deh kontak penulis ehehe.
Wassalamualaikum
Komentar
Posting Komentar