Langsung ke konten utama

ML101: Intoduction to Machine Learning

Pengertian Machine Learning

Sebelum kita belajar tentang ML atau machine learning lebih jauh,  ada baiknya kita belajar mengenai pengertian atau terminologinya lebih jauh. Ada sebuah terminologi yang aku pelajari dari Arthur Samuel mengenai ML. Menerut beliau, Ml adalah bidang studi yang memberi jalan pada komputer untuk memiliki kemampuan belajartanpa perlu diprogram secara eksplisit.

Ada sebuah definisi dari ML yang lebih modern dari Tom Mitchell, yakni "sebuah program komputer yang dikatakan belajar dari pengalaman E dengan menghargai beberapa kelas tugas T dan perhitungan performa P. Di mana performanya dalam mengerjakan tugas T, dihitung dalam P, dan ditingkatkan melalui pengalaman E."

Agar mudah memahaminya, kuberi sebuah analogi dalam bermain catur. Misalnya pada kasus bermain catur,

E adalah pengalaman dalam bermain catur.

T adalah tugas dalam permainan catur.

P adalah propabilitas program memanangkan catur.

Lebih lanjut, secara umum machine learning diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yakni supervised learrning dan unsupervised learning. Untuk lebih lanjut mari kita bahas satu-persatu.

Supervised Learning

Supervised learning adalah program yang pembelajarannya melalui data train atau data yang telah diketahui bagaimana output program seharusnya pada awal program dijalankan atau diuji coba, dengan tujuan terbentuknya model program yang tepat. Semisal, diberikan contoh opini setuju dan opini tak seutuju. Kewmudian program diminta menentukan posisi opini lain, setuju atau tidak.

Secara mendasar, permasalahan pada program supervised learning terbagi menjadi dua, yakni problem regresi dan klasifikasi. 

Regresi digunakan untuk memprediksi suatu nilai pada data yang nilainya kontinu. Seperti: memprediksi harga rumah berdasarkan luas tanah, berdasar datatset harga rumah dan luas tanah.

Klasifikasi digunakan untuk memprediksi output dalam bentuk diskrit. Seperti: memprediksi berdasar data harga dan luasan rumah yang ada, harga rumah akan cenderung naik atau turun.

Unsupervised Learning

Unsupervised learning adalah program yang mengizinkan kita untuk melakukan pendekatan pada suatu masalah tanpa adanya data perlatihan program. Program ini melakukan pendekatan berdasarkan kecenderungan tertentu pada input. 

Kita bisa menurunkan struktur dari data tanpa perlu mengetahui variabel-variabel terntentu. Penurunan terjadi menggunakan klasterisasi pada kecenderungan tiap data yang diberikan. Tanpa mendapat umpan balik mendasar dari hasil.

Contoh unsupervised learning adalah, saran artikel lain yang relevan ketika kita mengklik suatu web atau artikel di google. Pemisahan antara suara dan noise pada suatu lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LeetCode (70): Permasalahan Menaiki Tangga

image source: liputan6 Seperti biasa, setiap pagi, aku mencoba untuk mengerjakan persoalan atau problem yang disediakan oleh Leetcode, sebuah website kumpulan persoalan yang biasanya diujikan pada technical test  ketika ingin melamar pekerjaan atau magang. Namun, kemarin, aku menemukan sebuah persoalan unik yang berjudul Climbing Stairs. Yang membuat persoalan ini unik bukan tingkat kesulitannya, melain sebagaimana tricky penyelesaiannya. Berikut persoalan Climbing Stairs dari LeetCode.  Seseorang bisa menaiki tangga dengan naik satu anak tangga atau langsung menaiki dua anak tangga sekaligus. dalam menaiki tangga, bisa saja dapat banyak kombinasi cara menaiki tangga. Jika terdapat tangga setinggi n anak tangga. Tentukan banyak cara menaiki anak tangga.     Bila Anda diminta untuk menyelesaikan ini, bagaimana kah cara Anda menghitungnya? Sejatinya, ada banyak cara menyelesaikan permasalahan ini. Namun, dalam komputasi, jawaban terbaik disajikan dalam cara termalas atau nilai kompleksit

Sebuah Catatan Semester III dan 2021

Grafik pengunjung blog [Mungkin mengandung kata kasar, dan menganggu]  Katanya " Orang yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari kemarin, orang merugi adalah yang hari ini tak lebih baik dari hari kemarin, sedangkan orang celaka adalah yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin". Begitulah gambaran awalnya, mungkin kalo dievaluasi. Muncul pertanyaan besar, kiranya di manakah posisi Risqi sekarang? Jika boleh jujur, menurut penulis, Risqi sekarang ada di titik celaka. Ya, yang hari kemarinnya masih lebih baik dari hari ini. Baik dari spiritual, moral hingga akademik. Sudah banyak teman ia minta saran, tapi rasanya sama saja. Sepertinya beda saja, dulu dua amat rajin membuat artikel machine learning di blog, mencoba hal atau teknologi baru, ikut hackathon dan lomba, tapi sekarang progressnya macet, liburan diisi dengan hal tak bermanfaat. Bukannya tak bersyukur, memang kadang dalam mengevaluasi diri perlu disadari dan diakui bahwa DIRIMU S*MPAH. Orang berkata, banya

30 Jam 3 Orang 1 Produk

 Mungkin, artikel ini berjudul 30 jam, tapi cerita yang kubawakan mungkin akan lebih panjang. Cerita tentang perjalan membuat Workoutin (ini link copyannya). Walau masi jauh dari sempurna. Namun, perjalanan ini cukup menarik buat aku critain. Ini merupak first time masuk final lomba nasional, ya meskipun belum juara 1 :"), but hamdallah. Berawal dari sebuah informasi lomba di notion. Ya, awalnya aku kurang berminat, karena takut, dan banyak hal lain. Namun, aku sadar, kalo aku tetep di state ini, ga mau bergerak, mana mungkin berubah? Cerita pun berawal dari pencarian tim. Aku tidak begitu saja mendapat tim. Beberapa kali mendapat penolakan. Hingga akhirnya terbentuklah, Risqi, Yandy, Helmi, alias Gak Ada Ide. Aneh memang, berawal dari kebingungan memberi nama, kami pun akhirnya memberi nama "Gak Ada Ide" karena memang ga ada ide untuk nama tim. Setelah mendaftar, bisa dibilang, kami cukup santai dengan lomba ini. Kami tidak menarget sedikitpun.  Saking santainya, mungki