Langsung ke konten utama

Sebuah Catatan Semester III dan 2021




Grafik pengunjung blog

[Mungkin mengandung kata kasar, dan menganggu]

 Katanya "Orang yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari kemarin, orang merugi adalah yang hari ini tak lebih baik dari hari kemarin, sedangkan orang celaka adalah yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin". Begitulah gambaran awalnya, mungkin kalo dievaluasi. Muncul pertanyaan besar, kiranya di manakah posisi Risqi sekarang?

Jika boleh jujur, menurut penulis, Risqi sekarang ada di titik celaka. Ya, yang hari kemarinnya masih lebih baik dari hari ini. Baik dari spiritual, moral hingga akademik. Sudah banyak teman ia minta saran, tapi rasanya sama saja. Sepertinya beda saja, dulu dua amat rajin membuat artikel machine learning di blog, mencoba hal atau teknologi baru, ikut hackathon dan lomba, tapi sekarang progressnya macet, liburan diisi dengan hal tak bermanfaat.

Bukannya tak bersyukur, memang kadang dalam mengevaluasi diri perlu disadari dan diakui bahwa DIRIMU S*MPAH. Orang berkata, banyak yang ingin berada diposisi ini. Mungkin benar, jika dilihat dari sisi jurusan serta kampus, memang hal tersebut merupakan previlege serta hal yang diimpikan banyak orang. Namun, jika dilihat dari sisi lain, menjadi satu-satunya mahasiswa yang dapat C di sebuah matkul, indeks semesternya diisi dengan rentetan huruf C, menjadi salah satu dengan indeks terburuk di angkatan pada semester III ini.

Sedih. Marah pada diri sendiri, jejak akademik ini akan terus berbekas dan tersimpan, apalagi jika dilihat latar belakang keluarga yang cukup baik dalam hal akademik, disupport penuh dalam menimba ilmu. Sungguh sampah ia belum bisa membanggakan orang tuanya. Namun lihat apa yang ia lakukan liburan ini, hanya mengecewakan ortunya, belum ada hal baru yang ia pelajari, mengkacaukan kepanitiaan. Hanya tidur, di kasur tanpa menebar manfaat atau belajar sesuatu. Kesal rasanya, dan ingin berteriak lantang dengan kata kasar, tapi masih ingat, bahwa hal tersebut bukan hal yang tepat.

Melihat jejal semester 1 yang cukup baik, indeks di atas 3.5, ikut lomba dan aktif berkegiatan. menurun drastis di semester II, dan justru menurun lebih drastis di semester III. Hahaha lucu sekali hidupnya, tidak akademik, lomba bahkan spiritualnya tidak dalam kondisi yang membanggakan. Dua minggu lagi semester 4 dimulai, dengan segala kekeosan yang ada. 2 Minggu lagi bertolak ke Bandung.

Sudah banyak teman diminta saran, diajak cerita, tetap saja dirinya begini. Scrolling tak berguna, membaca media sosial tak bermanfaat, rebahan tiada henti. Kata kasar pun mungkin tak pantas menggambarkan dirinya.

Ntah bagaimana dengan semester IV yang katanya lebih keos, smoga hidupnya lebih baik. Jujur rindu Risqi yang dulu, yang suka berinovasi, yang rajin lomba, akademik cukup, serta memiliki sikap yang baik. Ke mana Risqi yang dulu? Kenapa jadi begini?

Semoga akademik, kepanitian, organisasi, dan semua yang kita jalani Tahun ini lebih baik dari segala tahun sebelum ini. Segala da terijabah, dan mimpi tercapai. Terima kasih sudah mau membaca, bagi yang ingin memberi saran bisa langsung WA atau melalui link ini. Maaf atas kata kasar dan semua yang ada pada artikel ini. I am so grateful to have met you all.



Risqi dan kampusnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solusi Mengenai Masalah Air Bersih

  Haloo semuaa, kembali lagi bersamaku, kali ini aku akan memberikan sebuah solusi untuk permasalahan pada blog ku sebelumnya yang berjudul “Masalah air bersih di daerah gunung putri”.  Sebelumnya, permasalahan air bersih di daerah gunung putri terkadang mengalami masalah, seperti air yang tiba-tiba kotor atau mati air. Keadaan air yang kotor ini kadang bisa diperparah jika terjadi banjir di daerah sekitar, karena banyak lumpur yang menumpuk. Nah, maka dari itu aku dan teman kelompokku akan memberikan solusi yang akan digunakan, tetapi lebih fokus ke dalam permasalahan air yang kotor ingin diubah menjadi bersih kembali.  Pada kali ini kami akan menawarkan sebuah solusi untuk masalah air bersih pada daerah ini. Solusi ini aku buat untuk mengatasi air kotor yang terkadang muncul. Kami menaruh solusi dengan menggunakan sensor pada setiap titik pada pipa hingga bak penampungan ketika melakukan penyaringan terhadap air. Sensor ini akan dibuat untuk bekerja secara otomatis, jad...

Memang Kenapa Kalau Masyarakat Kota Kecil Gak Melek Teknologi?

Bismillah Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh Tahun 2020 Ada apa? Tahun 2020 bisa dibilang bukan tahun yang baik bagi seluruh negara. Pada masyarkat konvensional, kehidupan serta ekonomi benar-benar terhambat. Terjadi pelambatan dan penurunan pada banyak sisi kehidupan kita. Tau ga si? Pada 2020 terjadi penurunan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia. Indonesia tidak lagi masuk sebagai negara maju sebab pendapatan per kapita kita tak sampai 40 ribu USD. Menurut data BPS, pada 2020 terjadi peningkatan jumlah masyarakat miskin di Indonesia. Bahkan di Kota Blitar, terdapat 17 ribu pekerja terdampak Covid-19. Hal ini ditakutkan dapat menghampat visi Indonesia Emas. Terus apa dampaknya? Indonesia saat ini sedang mencanangkan visi Indonesia Emas 2045. Salah satu penyokong terwujudnya visi tersebut adalah implementasi sistem cerdas di Indoensia. Tanpa implementasi sistem cerdas, rasanya mustahil menggapai mimpi, Indonesia Emas 2045. Sistem cerdas merupakan sistem yang terintegras...

Identitas Mahsiswa dan Budaya Korupsi

  Posisi Potensi dan Peran atau yang biasa disingkat PoPoPe merupakan gambaran dari identitas mahasiswa. Popope mengambarkan bagaimana lingkungan dan tugas yang harusnya mahasiswa emban. Berisi tangung jawab dan empati, bukan sekadar omongan atau gelar kebanggan semata. Mahasiswa harus peka mengenai posisinya di masyarakat dalam bernegara. Selain itu, ia harus peka melihat potensi yang dimiliki lingkungannya, bukan malah menjadi eksklusif dan menjadi manusia yang merasa di atas. Berperan lantgsung bukan hanya sebagai mediator melainkan katalisator, bukan hanya orang yang banyak bicara tanpa aksi nyata dan mencari nama tanpa manfaat semat. Meskipun pandemi Covid melanda dunia. Namun, sungguh disayangkan, kerguian negara akibat koruipsi tak menurun. Sadisnya, justru terjadi tren pengingkatan kerugian negara akibat korupsdi sejak 2016 (ICW, 2021). Dari 444 kasus korupsi 107 di antaranya merupakan korupsi proyek Covid19, baik dpengadaan bansos, hingga proyek lainnya. Mahasiswa seba...