Langsung ke konten utama

Hadiah dari Telkom di Dalam Damri



Sebelumnya, aku ingin ngucapin selamat bagi temen-temen Best Mentees yang udah bisa jadi Top 10, dari 6000 applicants dan 1000 mentees. Kalian semua keren dan luar biasa. Aku juga mau bilang makasi, sama Kak Jane selaku Project Support paling supportifku dan Mas Fahmi, Governance Solution Metranet skaligus mentorku, yang ternyata ga cuman ngementorin di Digistar ini, tetapi juga  bantu koreksi deck lombaku.

Jujur, kalo ditanya, percaya ga pas pengumuman? Jelas TIDAK wkwkw. Yap, gimana mau percaya? aku seorang adonan tepung, di antara 6000 pendaftar, 1000 selected mentees, woyy!!! Bahkan, di awal graduation aku ga join karena masih di jalan, masih dalem DAMRI (alasan judulnya gini). Sampai, Kak Jane misscall aku diujung webinar dan maksa aku join. DAN WOW, muncul namaku tak lama setelah aku join, awalnya aku sendiri ga percaya. Ingin ku melompat, tapiintar diliatin rang orang wkwkw.



Okay, kita mulai artikel dari awal cerita aku mendaftar digistar. Jadi emang kepengen ikut digistar ini dari taun lalu, cuman karena semester masih terlalu kecil, akhirnya baru dapet kesempatan tahun ini. PD ga waktu daftar? jelas tidak, aku deadliner bgt, baru submit 23.58 :D. Essay dan CV ku pun masih sangat kurang. Meskipun, aku bersyukur banget, dalam penulisannya banyak banget masukan daio temen-temenku yang jauh lebih jago. 

Perjalan dua bulan pun datang. Empat belas hari berselang,  aku mendapat pesan whatsapp dari Telkom dan muncul nama ku di pengumuman, WOW, KAGET JUGA SI. Sampai, akhirnya kami diinvite oleh Project Support aka Kak Jane, dan Mentor Ter-Ter-Ter, Mas Fahmi. Grup WAnya udah rame banget dari awal, temen-temen mentees very exicited  ;"D miss that a lot. 

Kegiatan ini dibuka dengan Welcoming serta Webinar dari salah satu direksi Telkom, Mas Fajrin Rasyid. Very exicited dengerin paparan beliau tentang visi Telkom mengenai Indonsia 2045 dan digitalisasi di Indonesia. Banyak banget insight yang ku ambil dari sini, bahkan salah satu landasan yang kupakai untuk lomba, berasal dari paparan beliau. 

Hal yang membuat digistar ini menarik adalah eventnya padet banget, dari kegiatan, sampek isinya DAGING SMUA. Hal yang membuat aku cukup kepontang-panting sebenarnya adalah, beberapa kali harus betabrakan dengan daily meet tempatku magang. Yap, aku pun harus membagi waktu dan resource.

Acara lanjutnya adalah, welcoming mentoring. Kegiatan ini sejatinya dibebaskan kepada tiap kelompok. Namun, kami di DG-3 memilih hari minggu. Aku datang terlambat karena mengikuti seklap Sparta 2021 terlebih dahulu. Ketika memasuki zoom meeting, kukira bakal awkward ternyata asik banget welcomingnya, pembawaan dari Mas Fahmi membuat ku terkesan, kok bisa sekeren ini si, padahal beliau baru aja ngurus lahiran anaknya. Kayak energinya ga abis-abis :D.

Next, acaranya adalah Learning Class, bersama anak perusahaan Telkom. Di sini, kita belajar dari para pembicara yang mostly pejabat anak perusahaan Telkom (seperti: Pak Didik, Direktur Metranet; Kak Hendra, CIO Kuncie by Telkomsel). Keren banget gak si? bisa interaksi dengan jajaran pejabat :DD. Okey, buat lengkapnya materi kemarin ada apa aja. Ada Digital Ecosystem - Telkomsel, International Digital Bussines - Telkom International, Digital Connectivity - Telkom Akses, Digital Platform - Telkomsigma, Digital Services - Metranet, Digital Connect - Mitratel, sama Digital Bussiness Telkom Indonesia. Aku bersyukur, aku dapat banyak kesempatan buat nanya, di antara kekeosan magang. WKWKW.

Pada weekend, kami mendapatkan mentoring dan tugas mengenai Growth Mindset dari Mas Fahmi. Nah, di minggu depannya tugas kami direview. Skaligus, mentoring tentang Design Thinking. Dulu kupikir, aku sering ngonsep, jago nih, nyatanya... Zzzz, masih nub banget, banyak hal yang belum kupahami, apalgi hands on. Setelah mentoring kedua ini, kami dikasi tugas kelompok buat bikin deck dengan framework yang diajarin.  Pas nugas bareng, kami ga cuman kerja-kerja, kita juga banyak bertukar kisah masing-masing.

Sebelum berkahir kita dapet yang namanya Contribute Class. Ini semacam webinar full seharian,  ada 3 materi yang dibahas yakni, Design Thinking Class: Ideas and Product Validation bersana Kak Reza dan Kak Farizko yang sangat membuka pikiranku. Dari sini aku sadar, ternyata aku ga cukup kreatif dan cerdas dalam problem solving. Kami dijaari apasi VUCA, trus dikasi real case yang harus diselesaiin pake Creative Thinking, dan ini kasusnya beneran kejadian, akibat tabrakan truk di underpass.  Selain itu, kami juga diajarin market analisis.

Selanjutnya ada Communication Skill in Virtual Era: How to Pitch Your Ideas, oleh Kak Maya dan Ka Widyasari. Really cool, dapat insight cara ngomong yang lebih baik, bukan sekadar nyampaikan gagasan, tapi gimana bisa hal tersebut bisa bikin orang amaze dan berasa seneng pas denger story telling kita. Di sini, aku juga belajar mengenai structure deck yang lebih baik. Gimana si perusahaan sukses tu bikin deck. Bahkan, di sini diajari pula cara ngitung dan metric buat ngisi deck.

Last but not least, kita dijalsin tentang lomba Telkom, yakni Innovillage. Lomba ini peserta diminta untuk bikin inovasi digital di desa. Bukan sekadar inovasi yang ga sustain. Namun, gimana inovasi ini bisa ngembangin potensi desa, dan berkolaborasi dengan stakeholder yang ada di sana.

Sebelum berakhir, kami dapet sesi one-on-one mentoring bareng Mas Fahmi dan Kak Jane. Di awal mentoring, kami diminta untuk pitching dengan deck yang kami bikin sebelumnya, sebagai tugas. 

Banyak banget ilmu yang kudapet, banyak pertanyaan yang dihujanin ke aku, dan aku sadar, masi banyak yang belum kejawab dari ide yang ku propose. Selain soal design thiking tadi, aku juga dapet masukan mengenai karir, serta gimana jalanin hidup!! Thanks banget Mas Fahmi dan Kak Jane, apalagi Mas Fahmi yang mau ngoreksi deck-ku jam 1 pagi :"D, really apreciate that, bahkan pertanyaann yang mas fahmi ajuin, jadi benchmark aku buat pitching di lomba.

Terakhir, ini yang paling unexpected, yap awarding dan graduation. As i mentioned before, aku join zoom di dalem damri. Awalnya aku ga naruh ekspektasi apa-apa. Namun, tetiba kak Jane misscall, jadi kita join. Setelah tanya jawab, ada pengumuman best mentees. Aku kok tiba-tiba deg-degan, past 5 orang pertama, ga ada nama di situ, aku pun bilang ke diriku "Elah qi, lu tu blum maksimal banget, sosoan berharap dapet", tapi orang ke - 4 di slide kedua adalah AKUU. Gimana ga shock. Mau lompat, tapi di dalem damri, jadi aku foto dengan kondisi kumus dan tanpa VBG dan filter wkwkw. Makasi banyak atas ucapannya, dan semoga ak istiqomah bertukar cerita. Tunggu cerita ku 3 hari 2 malem di Telkom Landmark Tower bersama jajaran Direksi Telkom :D.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

LeetCode (70): Permasalahan Menaiki Tangga

image source: liputan6 Seperti biasa, setiap pagi, aku mencoba untuk mengerjakan persoalan atau problem yang disediakan oleh Leetcode, sebuah website kumpulan persoalan yang biasanya diujikan pada technical test  ketika ingin melamar pekerjaan atau magang. Namun, kemarin, aku menemukan sebuah persoalan unik yang berjudul Climbing Stairs. Yang membuat persoalan ini unik bukan tingkat kesulitannya, melain sebagaimana tricky penyelesaiannya. Berikut persoalan Climbing Stairs dari LeetCode.  Seseorang bisa menaiki tangga dengan naik satu anak tangga atau langsung menaiki dua anak tangga sekaligus. dalam menaiki tangga, bisa saja dapat banyak kombinasi cara menaiki tangga. Jika terdapat tangga setinggi n anak tangga. Tentukan banyak cara menaiki anak tangga.     Bila Anda diminta untuk menyelesaikan ini, bagaimana kah cara Anda menghitungnya? Sejatinya, ada banyak cara menyelesaikan permasalahan ini. Namun, dalam komputasi, jawaban terbaik disajikan dalam cara termalas atau nilai kompleksit

Sebuah Catatan Semester III dan 2021

Grafik pengunjung blog [Mungkin mengandung kata kasar, dan menganggu]  Katanya " Orang yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari kemarin, orang merugi adalah yang hari ini tak lebih baik dari hari kemarin, sedangkan orang celaka adalah yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin". Begitulah gambaran awalnya, mungkin kalo dievaluasi. Muncul pertanyaan besar, kiranya di manakah posisi Risqi sekarang? Jika boleh jujur, menurut penulis, Risqi sekarang ada di titik celaka. Ya, yang hari kemarinnya masih lebih baik dari hari ini. Baik dari spiritual, moral hingga akademik. Sudah banyak teman ia minta saran, tapi rasanya sama saja. Sepertinya beda saja, dulu dua amat rajin membuat artikel machine learning di blog, mencoba hal atau teknologi baru, ikut hackathon dan lomba, tapi sekarang progressnya macet, liburan diisi dengan hal tak bermanfaat. Bukannya tak bersyukur, memang kadang dalam mengevaluasi diri perlu disadari dan diakui bahwa DIRIMU S*MPAH. Orang berkata, banya

30 Jam 3 Orang 1 Produk

 Mungkin, artikel ini berjudul 30 jam, tapi cerita yang kubawakan mungkin akan lebih panjang. Cerita tentang perjalan membuat Workoutin (ini link copyannya). Walau masi jauh dari sempurna. Namun, perjalanan ini cukup menarik buat aku critain. Ini merupak first time masuk final lomba nasional, ya meskipun belum juara 1 :"), but hamdallah. Berawal dari sebuah informasi lomba di notion. Ya, awalnya aku kurang berminat, karena takut, dan banyak hal lain. Namun, aku sadar, kalo aku tetep di state ini, ga mau bergerak, mana mungkin berubah? Cerita pun berawal dari pencarian tim. Aku tidak begitu saja mendapat tim. Beberapa kali mendapat penolakan. Hingga akhirnya terbentuklah, Risqi, Yandy, Helmi, alias Gak Ada Ide. Aneh memang, berawal dari kebingungan memberi nama, kami pun akhirnya memberi nama "Gak Ada Ide" karena memang ga ada ide untuk nama tim. Setelah mendaftar, bisa dibilang, kami cukup santai dengan lomba ini. Kami tidak menarget sedikitpun.  Saking santainya, mungki