Langsung ke konten utama

Memilah Data Menggunakan Library Pandas

sc: makeameme.org

Filtering data? Pake filter rokok? atau pake saringan tahu?

Ketika mengolah data menggunakan python, khususnya library pandas, kita mungkin tidak akan menggunakan semua data ataupun kolom pada dataset yang kita miliki. Kita hanya akan memilih data mana yang akan kita gunakan agar pengolahan lebih rapi dan simpel. 

Pandas menyediakan banyak cara untuk menyeleksi data. Tiap cara penyeleksi memiliki keunikan tersendiri dalam metodenya. Penggunaan method perlu memerhatikan kenyamanan dan keperluan.

Sebelum menyeleksi data, salah satu method yang kiranya perlu diaplikasikan ialah ".columns". Method ini akan menampilkan list kolom-kolom dari data frame yang kita gunakan.

Pada tulisan kali ini, aku pake dataset dari kaggle. Data yang aku pake berjudul HRDataset_v14.csv. Dataset bisa diakses pada link di atas.


Setelah mengetahui kolom apa saja yang terdapat pada dataset kita dapat mulai menyeleksi data. Ada beberapa cara yang dapat digunakan. 

1. Seleksi dengan conditional dalam kurung siku.


Kita dapat memfilter data dengan metode df[((conditional))] dengan begitu akan muncul data dengan klasifikasi sesuai kondisional. Perlu diingat contditional yang digunakan pada teknik di atas menggunakan ( | sebagai or, & sebagai and). Berbeda dengan dasar pyhton. 

2. Dengan method query


Cara ini menghasilkan data terfilter yang sama dengan cara sebelumnya. Hanya saja pada pemfilteran tak perlu mencatut lagi dataset, cukup masukkan nama kolom dengan "`" dan semuanya dibungkus dengan apostrof/petik. Cara ini menggunakan syntax conditional yang sama dengan python. 

3. Menggunakan method .loc

method .loc digunakan untuk mengakses baris atau index tertentu. Kita dapat memvariasikan penggunaanya dengan conditional untuk memfilter data.  Syntax conditional yang digunakan mirip dengan conditional pada pemfilteran dengan kurung siku seperti biasa.

4. Menggunakan method terkhusus (eq, ne, le, lt, ge, gt)
Method ini adalah method yang cukup simpel. Namun penggunaannya sangat terkhusus. Tiap method mewakili satu jenis conditional. Penggunaanya dapat dikali brasi dengan method lain.
eq ekuivalen dengan "==" atau data sama dengan 
lt ekuivalen dengan "<" atau data lebih kecil cari
le ekuivalen dengan "<=" atau data lebih kecil sama dengan
gt ekuivalen dengan ">" atau data lebih besar dari
ge ekuivalen dengan ">=" atau data lebih besar sama dengan

Mungkin itu dulu beberapa cara memilah data. Mungkin ga selalu tepat, karena bisa jadi penulis melakukan kesalahn atau kekurang pahaman. Segala bentuk kritik dan saran sangat lah diterima. Terima kasih sudah membaca, semoga jadi berkah untuk kita semua.













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Catatan Semester III dan 2021

Grafik pengunjung blog [Mungkin mengandung kata kasar, dan menganggu]  Katanya " Orang yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari kemarin, orang merugi adalah yang hari ini tak lebih baik dari hari kemarin, sedangkan orang celaka adalah yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin". Begitulah gambaran awalnya, mungkin kalo dievaluasi. Muncul pertanyaan besar, kiranya di manakah posisi Risqi sekarang? Jika boleh jujur, menurut penulis, Risqi sekarang ada di titik celaka. Ya, yang hari kemarinnya masih lebih baik dari hari ini. Baik dari spiritual, moral hingga akademik. Sudah banyak teman ia minta saran, tapi rasanya sama saja. Sepertinya beda saja, dulu dua amat rajin membuat artikel machine learning di blog, mencoba hal atau teknologi baru, ikut hackathon dan lomba, tapi sekarang progressnya macet, liburan diisi dengan hal tak bermanfaat. Bukannya tak bersyukur, memang kadang dalam mengevaluasi diri perlu disadari dan diakui bahwa DIRIMU S*MPAH. Orang berkata, banya...

Seberapa Penting Data Pribadi Kita?

sc: kliklegal.com Di era digital ini, data tidak hanya disimpan dalam bentuk kertas atau hardfile   saja, tetapi mulai beralih ke data digital. Sebut saja e-ktp, menjadi salah satu data pribadi yang diwacanakan menjadi digital. Namun, banyak dari kita masi belum menyadari penting dan berharganya data pribadi yang kita miliki. Belakangan ini, kita banyak mendengar berita tentang pembobolan data pribadi di beberapa e-commerce , bahkan kabarnya data pemilih pada pemilu tahun 2019 pun ikut raib. Namun, sejak kapan si data pribadi mulai dibahasa? Isu tentang perlindungan tentang data pribadi menjadi hangat diperbincangkan pasca kasus Cambridge Analitica yang mengolah data pribadi pengguna Facebook di awal tahun 2018. Padahal isu tentang data pribadi telah didiskusikan 38 tahun sebelumnya, yaitu dalam forum internasional OECD dalam Guidelines Governing the Protection of Privacy and Transborder Flow of Personal Data pada tahun 1980. Sebegitu concer- nya, data pribadi dibahas. Namun ...

Pre-Processing, Membersihkan Dataframe pada Python

Sebagian kita mungkin mengenal python sebagai salah satu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk mengolah data. Salah satu module yang cukup umum ialah Pandas. Namun, sedikit dari kita menyadari pentingnya membersihkan data sebelum digunakan.  Sebelum masuk ke Pemrosesan mari kita nikmati sebuah meme dari reddit: gambar 1.0 Data yang diolah tidak selalu bersih. Pada beberapa kasus terdapat data unknown atau data yang keluar dari batas wajar dan tidak sesuai mengikuti aturan di dunia nyata. Misal juamlah kuantitas belanja yang mencapai puluhan ribu pada sekali check out atau kuantitas yang nilainya lebih kecil dari satu. Oleh karena itu, diperlukan pembersihan dataset dari data yang rusak atau kotor. Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menormalisasi data, di antaranya mengantinya dengan modus, rata-rata, median, atau menghapusnya. Pada kasus ini, penulis menggunakan teknik dropping atau menghapus data yang rusak atau tak sesuai denagn method .drop(). Sebelum member...