Langsung ke konten utama

Need-Know-How-Solve: Problem (1) Jembatan

Halo, Bismillah Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Kembali lagi dengan saya, Risqi Firdaus. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahasa sedikit tentang penyelesaian masalah dengan Need-Know-How-Solve. Untuk memudahkan, kita akan melakukan studi kasus pada permasalahan jembatan berikut.



Need:

Pertambahan panjang kabel penyangga jembatan.

Know:

Massa bebasn (20 ton), Panjang kabel (8 m), panjang kabel pembanding (4 m), pertambahan panjng kabel pembanding (20 cm).

How:

Problem di atas merupakan problem elastisitas. Untuk menyelesaikan problem elastisitas kita perlu memodelkannya dengan persamaan elastisitas dalam fisika. Untuk itu perlu dilakukan dengan mencari modulus young menggunakan fenomena awal atau pemabnding, kemudian diterapkan pada problem yang dihadapi. 

Troitsky (1977) telah menjelaskan tentang modulus elastisitas kabel untuk jembatan cable-stayed. Troitsky (1977) mendefinisikan modulus elastisitas ekivalen kabel Ei sebagai kombinasi antara modulus elastisitas kabel akibat kelengkungan kabel Ef dan modulus elastisitas akibat elastisitas kabel Ee.

Untuk menyelesaikan simplifikasi ini, kita tidak akan masuk kedalam perhitungan nyata, melainkan simplifikasi. Oleh karena itu, dapat diadaptasi dari persamaan Troitsky dan disederhanakan menjadi persamaan modulus young sederhana.

Benda sejinis memiliki nilai modulus young yang sama. Selain itu, luas penampan dan beban yang sama membuat kabel tersebut memiliki strain yang sama. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan modulus young pada kejadian pertama. Untuk mencarinya gunakan persamaan.

Solve:

Penyelesaian dapat dilakukan dengan melakukan langkah berikut:



Terima kasih sudah membaca, wassalamualaikum.

Muhammad Risqi Firdaus - 16520456

Daftar Pustaka:

Troitsky, M. S. 1988. Cable Stayed Bridges: Theory and Design – Second Edition. Boston. BSP Professional Books.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solusi Mengenai Masalah Air Bersih

  Haloo semuaa, kembali lagi bersamaku, kali ini aku akan memberikan sebuah solusi untuk permasalahan pada blog ku sebelumnya yang berjudul “Masalah air bersih di daerah gunung putri”.  Sebelumnya, permasalahan air bersih di daerah gunung putri terkadang mengalami masalah, seperti air yang tiba-tiba kotor atau mati air. Keadaan air yang kotor ini kadang bisa diperparah jika terjadi banjir di daerah sekitar, karena banyak lumpur yang menumpuk. Nah, maka dari itu aku dan teman kelompokku akan memberikan solusi yang akan digunakan, tetapi lebih fokus ke dalam permasalahan air yang kotor ingin diubah menjadi bersih kembali.  Pada kali ini kami akan menawarkan sebuah solusi untuk masalah air bersih pada daerah ini. Solusi ini aku buat untuk mengatasi air kotor yang terkadang muncul. Kami menaruh solusi dengan menggunakan sensor pada setiap titik pada pipa hingga bak penampungan ketika melakukan penyaringan terhadap air. Sensor ini akan dibuat untuk bekerja secara otomatis, jad...

Memang Kenapa Kalau Masyarakat Kota Kecil Gak Melek Teknologi?

Bismillah Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh Tahun 2020 Ada apa? Tahun 2020 bisa dibilang bukan tahun yang baik bagi seluruh negara. Pada masyarkat konvensional, kehidupan serta ekonomi benar-benar terhambat. Terjadi pelambatan dan penurunan pada banyak sisi kehidupan kita. Tau ga si? Pada 2020 terjadi penurunan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia. Indonesia tidak lagi masuk sebagai negara maju sebab pendapatan per kapita kita tak sampai 40 ribu USD. Menurut data BPS, pada 2020 terjadi peningkatan jumlah masyarakat miskin di Indonesia. Bahkan di Kota Blitar, terdapat 17 ribu pekerja terdampak Covid-19. Hal ini ditakutkan dapat menghampat visi Indonesia Emas. Terus apa dampaknya? Indonesia saat ini sedang mencanangkan visi Indonesia Emas 2045. Salah satu penyokong terwujudnya visi tersebut adalah implementasi sistem cerdas di Indoensia. Tanpa implementasi sistem cerdas, rasanya mustahil menggapai mimpi, Indonesia Emas 2045. Sistem cerdas merupakan sistem yang terintegras...

Identitas Mahsiswa dan Budaya Korupsi

  Posisi Potensi dan Peran atau yang biasa disingkat PoPoPe merupakan gambaran dari identitas mahasiswa. Popope mengambarkan bagaimana lingkungan dan tugas yang harusnya mahasiswa emban. Berisi tangung jawab dan empati, bukan sekadar omongan atau gelar kebanggan semata. Mahasiswa harus peka mengenai posisinya di masyarakat dalam bernegara. Selain itu, ia harus peka melihat potensi yang dimiliki lingkungannya, bukan malah menjadi eksklusif dan menjadi manusia yang merasa di atas. Berperan lantgsung bukan hanya sebagai mediator melainkan katalisator, bukan hanya orang yang banyak bicara tanpa aksi nyata dan mencari nama tanpa manfaat semat. Meskipun pandemi Covid melanda dunia. Namun, sungguh disayangkan, kerguian negara akibat koruipsi tak menurun. Sadisnya, justru terjadi tren pengingkatan kerugian negara akibat korupsdi sejak 2016 (ICW, 2021). Dari 444 kasus korupsi 107 di antaranya merupakan korupsi proyek Covid19, baik dpengadaan bansos, hingga proyek lainnya. Mahasiswa seba...